Double Top dan Double Bottom - Pola Bagan yang Sangat Andal

Double Top dan Double Bottom - Pola Bagan yang Sangat Andal


Banner-Berlangganan-Rekomendasi-Saham-576x1024.jpeg


Perdagangan tren adalah Pola double bottom tentang menyadari kapan pasar berada di puncaknya atau di bawahnya. Ketika pasar raih puncaknya, itu bermakna aksi harga bakal mulai turun dan tren naik dapat berubah jadi tren turun. Dengan cara yang sama, saat pasar mencapai dasarnya, itu bermakna aksi harga dapat jadi naik ulang dan tren turun bakal langsung beralih jadi tren naik. Jadi bagaimana Anda jelas bahwa pasar berada di atas atau di bawahnya? Pola grafik yang paling mampu diandalkan yang memberitahu bahwa pasar sedang berada di puncak atau di bawahnya adalah Double Top atau Double Bottom atau yang dapat Anda sebut dengan Pola Grafik M/W.

Pertama, kita harus tahu bagaimana pola-pola ini terbentuk. Pasar condong bergerak sepanjang waktu. Ketika sebuah tren dimulai, kemajuan pasar condong terbawa arus gara-gara para pedagang dan investor berebut untuk mengikuti tren baru. Membeli kegilaan dimulai. Semua orang dambakan membeli.

Akhirnya, tekanan beli mereda dan aksi harga menggapai puncaknya. Tekanan beli kehilangan tenaga dan sekarang tidak banyak konsumen yang tersisa di pasar. Mereka yang punya posisi long termasuk menentukan untuk mengambil alih untungkan dan keluar. Inilah kaki pertama M yang terbentuk.

Aksi harga mulai turun lagi. Itu turun hingga titik di mana pembelian lagi dimulai. Aksi harga Arti double bottom menjadi naik lagi. Sekarang, reli baru dimulai di pasar. Jika high ke-2 terbentuk lebih tinggi berasal dari high pertama, ini menghasilkan pembentukan Pola Head and Shoulder.

Namun, di hampir sebagian besar kasus, puncak ke dua lebih rendah dari yang pertama. Reli beli kedua miliki puncak yang lebih rendah berasal dari yang pertama. Ketika puncak kedua tercapai, pembelian berhenti dan penjualan dimulai, ini membentuk kaki ke-2 dari pola M.

W didalam pola terbentuk nyaris dengan cara yang mirip tapi didalam persoalan ini, ada tren turun. Aksi harga jatuh meraih Double top dasarnya, naik lagi, dan kemudian jatuh kembali membentuk Pola Bagan W. Bagian pertama dari W terbentuk disaat bagian bawah pertama tercapai. Ini adalah semacam pertolongan di mana pembeli melompat.

Membeli dimulai bersama aksi harga lagi terasa naik. Mencapai tinggi kemudian jatuh lagi. Itu jatuh sampai rendah baru tercapai yang kemungkinan dekat rendah pertama atau tidak. Tetapi ketika meraih low kedua, apa yang Anda sebut support terbentuk dan aksi harga memantul lagi agar membentuk Pola W atau Double Bottom. Pola Double Top dan Double Bottom ini benar-benar andal dalam menceritakan perihal pembalikan tren.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *